Iklan

Trending Today

Love Journey Part 5 : Momen Keajaiban yang Diliputi Keraguan

Love Journey

Kehidupan Bowo dan Ratna telah berjalan lebih baik setelah mereka berhasil mengatasi berbagai ujian dalam hubungan mereka. Mereka kembali merasakan kebahagiaan dan keseimbangan dalam pernikahan mereka. Namun, saat sebuah kejutan istimewa datang, harapan-harapan baru dipenuhi dengan keraguan dan ketidakpastian.

Suatu pagi, Ratna memberikan sebuah kotak hadiah kepada Bowo dengan senyuman lebar di wajahnya. Dengan penuh kegembiraan, dia memberitahu Bowo bahwa dia sedang mengandung anak pertama mereka. Bowo merasakan kebahagiaan yang mendalam mendengar berita ini. Dia memeluk istrinya dengan penuh sukacita dan merasa bahwa hidup mereka telah diberkati dengan keajaiban baru.

Namun, ketika waktu berlalu dan realitas kehamilan semakin nyata, sesuatu mulai merongrong pikiran Bowo. Kenangan tentang masa lalu Ratna dengan Bambang kembali muncul dalam benaknya. Meskipun dia telah memaafkan Ratna dan mereka berdua telah berusaha membangun hubungan yang lebih baik, keraguan tiba-tiba muncul kembali.

Bowo mencoba untuk mengusir pikiran negatif ini, tetapi semakin dia mencoba, semakin kuat rasa curiga itu tumbuh. Dia merasa terombang-ambing oleh perasaan ini, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Seiring berjalannya waktu, ketidakpastian dan keraguan ini mulai mempengaruhi hubungan mereka.

Suatu malam, ketika mereka duduk di ruang tamu, suasana menjadi tegang. Bowo tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang telah mengganggunya selama beberapa waktu.

"Ratna, apakah kamu yakin bahwa anak ini benar-benar anak kita?" tanyanya dengan suara gemetar.

Ratna terkejut mendengar pertanyaan itu. Wajahnya memucat, tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. "Apa maksudmu, Bowo? Tentu saja anak ini anak kita. Aku tidak mengerti mengapa kamu curiga seperti ini."

Bowo merasa terjebak dalam gelombang emosi dan keraguan. Dia mencoba menjelaskan perasaannya, merinci tentang bagaimana masa lalu Ratna dengan Bambang masih menghantuinya. Ratna merasa sangat terluka oleh curigaan ini. Dia merasa bahwa dia telah melakukan segalanya untuk memperbaiki hubungan mereka, tetapi rasa curiga itu seolah-olah menghapus semua usaha tersebut.

"Bagaimana kamu bisa begitu curiga terhadapku?" Ratna berteriak dengan emosi. "Kita telah melewati begitu banyak bersama-sama, dan aku tidak pernah berpikir bahwa kamu akan meragukan aku seperti ini."

Bowo merasa bersalah atas kata-katanya, tetapi dia juga merasa sulit untuk menghilangkan keraguan dalam pikirannya. Perdebatan semakin memanas, dan kata-kata tajam terlontar di antara mereka. Mereka berdua merasa sangat terluka dan frustrasi.

Di tengah-tengah perdebatan itu, Ratna tiba-tiba merasakan nyeri tiba-tiba di perutnya. Dia merasa panik dan cemas, dan segera mereka berdua bergegas pergi ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan, dokter mengonfirmasi bahwa semua baik-baik saja dan nyeri itu hanya akibat stres.

Saat mereka kembali ke rumah, suasana tenang kembali. Bowo merasa sangat menyesal atas apa yang terjadi. Dia menyadari betapa besar kerusakan yang dia sebabkan dengan keraguan dan curigaannya. Dia merangkul Ratna dengan penuh penyesalan.

"Maafkan aku, Ratna," katanya dengan suara lembut. "Aku sangat bodoh dan terlalu terbawa oleh pikiran-pikiran negatif. Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku tidak ingin merusak hubungan kita karena keraguan."

Ratna merasa air matanya mengalir, tetapi dia juga merasa lega mendengar permintaan maaf Bowo. Dia tahu bahwa masalah ini harus diselesaikan bersama-sama, dan mereka berdua perlu belajar untuk saling mempercayai.

Mereka duduk bersama dan berbicara dengan jujur tentang perasaan dan ketakutan mereka. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dalam membangun kepercayaan yang lebih kuat di antara mereka. Meskipun perjalanan ini tidaklah mudah, mereka tahu bahwa cinta mereka adalah yang terpenting dan mereka siap menghadapi segala rintangan bersama-sama. To Be Cotinue

0 Comments

Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI

© Copyright 2024 - Dwi Ratna Susanti All Right Reserved