Wanita Simpanan Pemuda Kaya Raya Ternyata Istri Orang
Semenjak kejadian kemaren, Bu Asti tidak bisa tidur nyenyak. Dia menimbang , memilih antara Sri dan Nayla. Dari segi keluarga memang Nayla lah juaranya dan mereka sudah kenal lama. Bu Asti berencana mengunjungi keluarga Nayla untuk sekedar bersilahturahmi. Bu Asti menelfon Nayla “ Nay, mamah pengen main kerumahmu. “ --- kata bu Asti . “ Ada apay a mah?” tanya nayla. “enggak, mamah Cuma pengen main aja kok nay. Boleh kan? “ jawan Bu Asti. “ boleh dong mah, pintu rumah kami selalu terbuka buat mmah Asti”a
Pertemuan Bu Asti Dan Orang Tua Nayla
Bu Asti bersiap siap untuk pergi kerumah Nayla. Ia
berbelanja bahan bahan untuk membuat sesuatu. Rupanya dia memasak makanan yang Nayla
sukai. Dulu Nayla sering main kerumah Bu Asti karena dia teman akrabnya Brian.
Nayla suka meminta dibuatkan makanan yang sering dibuat oleh Bu Asti. Tapi
Nayla tidak pernah membantu Bu Asti membuat makanan di dapur karena Nayla
memang tidak mengenal dunia perdapuran. Maklum saja dia anak orang kaya. Di
benak Bu Asti Ada pikiran membandingkan Sri dan Nayla di dunia perdapuran. Di
dunia perdapuran memang Sri Juaranya.
Makanan di bungkus kemudian dibawa menuju mobil dan
diletakkanya di kursi samping. Sesekali
diliriknya bungkusan itu dan terbayang senyum ceria Nayla waktu dulu, Tapi
sekejab lenyap Ketika Bu Asti mengingat Sri dan Rio. Bu Asti juga sudah sayang
sama Rio. Rio anak yang baik dan pintar serta penurut.
Setibanya di rumah Nayla, Bu Asti disambut oleh Nayla itu
sendiri. “Silahkan masuk Mah” kata Nayla
“ Sepi amat Nay, mama papah kamu gak ada? “ Tanya Bu Asti
“ Ada bentar aku panggilin.” Nay memanggil mamah papahnya “ Mah, Pah, Ada mamahnya Bryan. “
Mamah dan Papahnya Nayla menemui Bu Asti. Mereka tampak Cuek
atau Tidak hangat. Bu Asti merasa agak sedikit Risih Dengan Situasi yang
canggung. Mereka tidak sedang membicarakan sesuatu yang serius, Tapi kenapa
sedingin ini pertemuan kali ini. Sebelumnya memang mereka tidak pernah bertemu
seperti ini. Walaupun anak anak mereka dekat, namun nyatanya orang tuanya tidak
sedekat anaknya. Hanya saja keluarga Nayla terlihat sangat terpandang, mungkin
karena harta dan jabatannya. Akhirnya Bu Asti pamit pulang. Dia tidak lama
berada dirumah Nayla karena obrolan yang canggung. Dalam hati Bu Asti : Untuk
apa punya besan kaya raya dan terpandang tapi dingin kaya gini.
Bu Asti kerumah Brian. Disana Dia bermain Bersama Rio. Lagi
lagi Hati Bu Asti berbicara. Tak apa aku punya cucu yg bukan dari anakku. Nanti
juga akan berasa seperti cucu sendiri jika lama kelamaan menyayanginya.
Akhirya bu asti memantapkan pilihannya pada Sri. Lagi pula
Brian juga sepertinya memilih Sri. Bu Asti berencana akan membicarakan ini
kepada Brian. Lagipula Sri layak untuk dijadikan menantu . Sri juga tulus
mencintai Brian. Dia pandai masak, mengurus rumah tangga, mengurus Brian selama
ini, mengurus resto, dan tampangnya pun gak jelek jelek amat. Bu asti ingin
secepatnya pernikahan ini dilangsungkan agar tidak terlalau lama
dipergunjingkan oleh ibu ibu komplek.
Bu asti ingat saat dia menikah dengan suaminya dulu,
ibundanya yang mengurus segala keperluannya sendiri, sama seperti dia kini yang
hendak mengurus pernikahan Brian Dan Sri. Besok hari sabtu, Dia akan mencoba
mencari catering yang enak. Dia sengaja tidak memakai restonya sendiri agar
karyawan tidak terbebani. Jadi saat pernikahan berlangsung, resto akan
diliburkan dan karyawan bisa menghadiri pernikahan Brian dan Sri, agar mereka
juga bisa bersenang senang merasakan kebahagiaan kita.
Kali ini bu asti gak perlu mengajak brian dan Sri, dia akan
melakukanya sendiri. Satu per satu sudah di planning oleh bu asti. Catering,Gedung,
hiburan, hampir semua sudah ada persiapan. Tinggal bikin undangan dan fitting
gaun pengantinnya. Mungkin sebaiknya menengok nayla dulu, apakah dia udah
tenang atau belum. Kalau dia udah tenang baru bu Asti melanjutkan untuk fiiting
baju pengantinnya serta menyewa studio photonya.
Kemudian Bu Asti memutuskan mengunjungi butik Nayla hanya
sendirian saja, tidak Bersama Sri dan Brian. Disana Bu Asti hanya mengobrol saja
dengan Nayla. Setelah mengobrol agak lama, sepertinya Nayla udah agak move on. Bu
Asti pun mengutarakan niatnya. “ Nay , kamu udah tau kan bahwa Brian….” Nayla
langsung memotong omongan Bu Asti. “Iya mah, aku gak papa kok. Kemaren aku Cuma
shock aja. Aku sayang Brian jadi aku gak boleh egois. Nanti aku juga dapet yang
lebih baik dari Brian.” “Makasih ya nak, kamu udah mau menahan perasaan yang
membuatmu sakit. Walaupun kamu tidak Bersama Brian, kita tetap keluarga kok
nak. Mamah juga menyayangimu sejak kecil seperti mama menyayangi Brian. Bahkan
saat kemaen mama kerumahmu dan membawakan makanan kesukaanmu sejak kecil, mama
sangat Bahagia sekali melihat mu Bahagia memakan makanan itu nay.” Ucap BU Asti
sambil mengenang.
Mungkin kamu suka : Huru hara cinta tak berujung
“ Mamah ayo liat gaun yang itu, mama suka gak? Kalo mama
suka, nanti kan bisa ajak Sri dan Brian kesini. “ ajak Nayla sambil menggandeng
tangan Bu Asti. “ Mah, mamah udah nentuin tanggalnya belum? Aku kan juga mau
ada persipan mah.hehehe” tanya Nayla . “persiapan apa nay? Mama belum nyiapin
tanggalnya Nay, kalo persiapan yang lain udah di woro woro tinggal gaun ama
tanggalnya aj si Nay, Mamah kan tunggu kamu agak tenang dulu Nay.” Jawab Bu
Asti. “ Makasih ya mah, udah mikirin Nayla. Padahal Brian lebih penting buat mama
kan? Nay jadi ngerasa gak enak lho mah. Gara gara Nay kemaren Rencana mamah
jadi terhambat. “ ucap Nayla sedih.
“ Nay, trus tar seragam buat kita yang kaya gimana? Kamu bisa
siapin gak. Kan kamu yang ngerti fashion” tanya Bu Asti. “ Buat siapa aja mah,
Biar Nay tulis . Soalnya kan ukurannya pasti Beda beda. “
“ Mamah, suami mamah yg sekarang. Bu Ida, Kamu, Orang tua
kamu, Ryo, Karyawan Resto.” Jawab Bu Asti. “ Keluarga mamah yang lain gak
dateng? “ tanya Nayla “ Mmmm… Mereka mama
undang sih, tapi kan nanti mereka bawa keluarga mereka sendiri dan biasanya
pake couplean sendiri, jadi gak perlu lah yang jauh jauh dikasih seragam. Oh iya
Nay, buat keluarga Sri juga. Tapi Mamah Belum kenal keluarga Sri. Nanti biar
Sri aja yang ngasih tau ke kamu ya nay.” Kata Bu Asti.
Setelah Nayla mencatat semua yang harus disiapkan, Mamahnya
Brian pun merasa lega dan pamit pulang untuk mengurus urusan di rumah. Suami Bu
Asti yang sekarang jarang bersamanya dirumah, karena bu Asti hanya jadi yang
kedua. Sebab itulah Bu Asti tidak menolak sri masuk ke kehidupannya, karena dia
pun ceritanya hampir mirip seperti ini waktu dulu.
0 Comments