Iklan

Trending Today

Part 2 , Cerpen , 31 Hari Dibalik Jeruji Besi

31 HARI DIBALIK JERUJI BESI 







Gambar ilustrasi diambil dari freepik.

Di part sebelumnya, telah diceritakan hari demi hari yang penuh misteri . 
Sampai hari hari selanjutnya gangguan mistis tidak juga berhenti sampai disitu. Gangguan itu terus berlanjut sampai akhirnya tiba di hari  kebebasan. 

MIMPI BURUK

Setiap malam, aku mulai mengalami mimpi buruk yang sama. Dalam mimpi itu, aku selalu berada di sebuah ruangan gelap dengan jeruji besi yang mengurungku. Di sekelilingku, ada bayangan hitam yang terus mendekat, membuatku sulit bernapas.


Pada hari kelima belas, aku bertanya dengan seorang tahanan senior  bernama Bang Hadi. Iya,  Dia adalah orang yang dituakan di sel ini yang selalu menjadi tempatku bertanya apapun karena tampaknya dia memahami banyak hal. Ketika aku menceritakan pengalamanku, dia hanya tersenyum tipis dan berkata, "Tempat ini memang penuh dengan kisah mistis. Banyak yang mengalami hal serupa. Mungkin ini cara alam memberi kita pelajaran."


Aku mencoba memahami kata-katanya. Mungkin ini memang sebuah ujian atau peringatan. Setiap malam, aku mulai memberanikan diri untuk berdoa, memohon ampunan dan keselamatan. Ajaibnya, setelah itu, mimpi buruk dan penampakan mulai berkurang. 


Hari-hari terakhir di penjara menjadi waktu refleksi bagiku. Aku mulai menulis jurnal, mencurahkan semua penyesalan dan harapanku untuk masa depan. Setiap kata yang kutulis seakan menjadi terapi bagiku, membantuku menghadapi ketakutan dan rasa bersalah.

"Terimakasih bang Hadi" tutur batinku sembari menutup jurnalku.

Pada hari ke-31, pintu sel akhirnya terbuka untuk kebebasanku. Aku melangkah keluar dengan perasaan campur aduk. Penjara telah mengubahku, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental dan spiritual. Aku bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan untuk membangun kembali hidupku yang hancur

Sebelum aku keluar, tak lupa aku memeluk bang Hadi dan mengucapkan banyak banyak terimakasih . 
" Bang, terimakasih banyak ya, selama ini bang Hadi selalu ada saat aku butuh. Semoga bang Hadi cepet keluar ya" ucap ku.

"Ok, Yo. Kalo aku keluar aku bakalan mampir kerumahmu. Boleh to?" Kata bang Hadi .
" Ya boleh dong bang." Jawabku .
Perpisahan pun membuat pelupuk mataku menari nari hingga meneteskan air yang entah dari mana asalnya. 

Aku juga berpamitan pada 13 teman satu selku ya g lainnya. Hanya sekedar jabat tangan dan say goodbye saja. Hanya bang Hadi lah yang aku peluk. Karena hanya dia seorang karibku di sel. 


Begitulah kisahku. 
Quotes hari ini 

"Begitulah cara alam semesta memberi pelajaran kepada kita". 

"Belajarlah pada alam semesta ini, pahamilah. Jangan sia sia kan otakmu ."

"Jangan hidup hanya dengan menggunakan nafsu. Gunakan akal pikiran dan hati nurani mu." 

End.

0 Comments

Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI

© Copyright 2024 - Dwi Ratna Susanti All Right Reserved