Iklan

Trending Today

Wanita Simpanan Pemuda Kaya Raya Ternyata Istri Orang Part 14


Halo semuanya... balik lagi ke novel karya Dwi Ratna susanti yang berjudul wanita simpanan pemuda kaya raya ternyata istri orang. 
Gak kerasa ya udah masuk ke part 14. Dimana di part ini aku akan menceritakan pengalaman Sri dan Bryan saat Hiking atau muncak ke gunung. 
Buat kalian yang ketinggalan part 1 sampai part 13, kalian bisa baca di link dibawah ini. 


Jangan sungkan untuk membaca sampai selesai, karena ada panduan atau link yang bisa kamu klik untuk menuju part selanjutnya maupun part sebelumnya dari cerita ini. 

Bryan & Sri Naik gunung

Briyan dan Sri sebenarnya sangat menyukai petualangan. Mereka sering mencari pengalaman baru untuk memperkuat hubungan mereka. Salah satu impian mereka adalah mendaki gunung tertinggi di wilayah mereka, Gunung Merapi.

Bryan dan Sri akhirnya melakukan persiapan yang matang sebelum mendaki Gunung Merapi. Mereka mempelajari rute pendakian, membawa perlengkapan yang diperlukan, dan melakukan latihan fisik untuk mempersiapkan kebugaran mereka. Mereka juga membaca tentang kondisi cuaca dan ketersediaan fasilitas di sekitar gunung.

Pada hari pendakian, Bryan dan Sri bersama dengan sekelompok pendaki lainnya memulai perjalanan mereka.

“ sayang, dulu kamu sering naik gunung kaya gini gak? “ tanya Sri

“ Belum pernah yank, ini baru pertama kalinya sama kamu, istriku. Alhamdulillah” jawab Bryan

“ Jadi gimana rasanya yank? Udah capek belum?” Tanya Sri sambil terus jalan menanjak

“ Lumayan Lelah ya, tapi aku akan terus berusaha kok. Malu dong sama istriku “ Jawab Bryan sambil nyengir.

“ Semangat ….!!!” Ucap Sri sambil ketawa ketawa ngliat Bryan yang ngos ngosan jalan nanjak.

Bryan hanya senyum senyum malu aja disemangatin istrinya itu. Mereka berjalan melalui hutan yang indah, menikmati pemandangan alam yang memukau dan mendengarkan suara burung-burung yang bernyanyi. Setelah beberapa jam mendaki, mereka tiba di pos pertama untuk istirahat sejenak dan mengisi air minum.

” gimana rasanya? Akhirnya udah sampe ke pos 1 nih. “ kata Sri.

“ pas udah sampe kayak seneng aja, wah aku bisa sampe sini juga akhirnya. Apalagi entar kalo sampe puncak. Pasti rasanya puas banget. “ jawab Bryan

“iya emang gitu feelnya, makanya kenapa banyak orang yang hobi naik gunung kaya gini walaupun rasanya capek banget.” Kata Sri

“ kamu udah bearapa kali naik gunung kaya gini? Tanya Brian

“ Dua kali “ jawab Sri

“ Udah jam berapa ini? Kapan kita melanjutkan perjalanan?“  Tanya Bryan

“ bentar lagi yank, kita bareng rombongan itu aja. Itu kayaknya mau jalan bentar lagi. Coba deh sana tanya tanya” kata Sri

“ok, bentar ya ,  aku nanya nanya ke mereka dulu.” Kata Bryan.

“punten a, aa mau lanjut naik ya? “ tanya Bryan

“ owh iya mas, “ jawab orang itu dengan logat jawa.

“Aa orang jawa ya?  Nama nya siapa?” tanya Bryan

“ iya mas, namaku jono. Mas Namanya siapa? “ tanya jono

“ aku bryan. Salam kenal ya . Gimana kalo kita tukeran sapa. Aku manggil njenengan Mas, njenengan pangguil aku Aa, gitu. Gimana? “ kata Bryan

“ o iya a, siap lebih enak malah ya. Dari tadi kita malah ketuker tuker sapaanya yah.” Kata Jono.

“ kami berangkat dari bandung berdua mas, saya sama istri doang. Kallau mas berapa orang? “

“ oo…aku banyak mas temennya, aku 10 anggota tapi dari berbagai daerah. Aku dari jogja sama 3 temen yang lainnya. Trus ada yang dari jawa timur 6 orang 1 orangnya orang Jakarta. “ kata jono

Beberapa saat, suasana hening sebentar. Kemudian mas Jono mengajak untuk naik ke pos selanjutnya.

“ ayo a, kita lanjut ke pos 2 biar gak kesiangan sampe sana. Temen temen, ayo jalan neh” kata mas Jono sambil teriak ke temen.     

Perjalanan mereka terus berlanjut dengan tantangan yang semakin berat. Mereka melintasi jalur berbatu yang terjal dan menyeberangi sungai-sungai kecil. Bryan hampir saja kepleset. Untungnya ada rekan dari mas Jono yang membantu Bryan. Dia Bernama Sudar. Bryan dan Sri saling memberikan dukungan dan semangat satu sama lain ketika kelelahan mulai menghampiri. Mereka menyadari bahwa keberhasilan pendakian ini bergantung pada kerjasama dan komunikasi yang baik antara mereka. Mereka juga Saling membantu dengan 10 orang yang baru dikenalnya tadi.

Perjalan menuju base camp perkemahan bisa dibilang lancar tanpa ada hambatan. Saat matahari mulai terbenam, Bryan dan Sri serta rombongan team nya mas jono tiba di perkemahan base camp yang terletak di sekitar puncak Gunung Merapi. Disini ada kejadian aneh . Awalnya mereka akan memasang tenda mereka dan beristirahat sejenak sambil menikmati makanan yang mereka bawa.  Saat Bryan dan Sri hendak mendirikan tenda, awalnya Sri Bersiap membantu Bryan mendirikan tenda. Namun saat sedang mendirikan tenda Bersama Bryan, ternyata Sri tertidur sambil nyender di samping batu yang agak Besar. Bryan saat itu kerepotan memasang tenda, karena dia belum ada pengalaman sebelumnya. Bryan sempat memanggil manggil Sri, Tapi Sri ga ada jawaban. Akhirnya Bryan melihat keadaan Sri yang ternyata sedang tertidur di samping batu. Bryan pikir mungkin Sri kelelahan dan Bryan membiarkan Sri tertidur disitu alias tidak membangunkannya. Bryan pun memanggil teamnya mas Jono.

“Mas, boleh minta tolong gak?” ucap brian ke salah satu anggota team nya mas Jono.

“ Boleh a, kenapa memangnya?” jawab salah seorang anggota teamnya mas Jono yang Bernama Rudi. Teamnya mas jono udah tau bahwa Bryan ini orang sunda, jadi mereka semua memanggil dengan sebutan Aa.

“ Bantu aku diriin tenda mas. Soalnya istriku tertidur disitu. Mungkin dia kecapean, jadi aku gak tega buat banguninnya.” Ucap Bryan

Rudi sempat terheran heran melihat Sri tertidur disitu. Pasalnya dia jarang melihat pendaki yang langsung tidur pas mau sampe puncak. Tapi Rudi Tepis pikiran pikiran buruknya dan langsung membantu Bryan mendirikan tenda. Pas Rudi ada diposisi Sri tertidur, mendadak dia merinding. Rudi buru buru menyelesaikan pendirian tenda nya Bryan. Setelah selesai Rudi bilang ke Bryan “ A, cepet bangunin istrimu itu. Jangan dibiarin tidur disitu. Kasian udah mau malem.”

“ok mas, makasih ya udah bantuin aku” jawab Bryan

“ sama sama mas”

Bryan pun membangunkan Sri. Sri bangun dengan terkaget kaget dan terengah engah.

Bryan bertanya “ Kenapa yank?, dibangunin kok kaya gitu? Kaya orang abis lari lari. Padahal kamu kan dari tadi tidur. Aku gak berani bangunin kamu karena aku kira kamu kecapean, jadi aku gak tega bangunin kamu.”

Sambil terengah engah Sri menjawab “ aku tadi tidak tidur yank, tapi….akh udahlah ceritanya nanti aja kalo udah sampe basecamp bawah”

Bryan heran dan penasaran, namun akhirnya dia lupa juga karena saking capeknya. Akhirnya mereka istirahat sebentar. Setelah cukup istirahat, Bryan melihat jam tangannya dan masih malam. Diluar masih rame orang ngobrol. Bryan pun melongok keluar dan melihat teamnya mas Jono lagi pada asyik ngobrol, Ngopi dan nyalain api unggun. Bryan ngajak Sri buat keluar dan gabung dengan mereka. Mereka terpesona oleh keindahan langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang yang gemerlap. Tak ada kejadian aneh lagi yang dialami Bryan dan Sri malam itu .

Keesokan paginya, Bryan dan Sri memulai pendakian terakhir menuju puncak Gunung Merapi. Mereka berjalan melalui medan yang curam dan berbatu, membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat. Ketika mereka melihat puncak gunung semakin dekat, semangat mereka semakin membara.

Rudi akhirnya bilang ke mas Jono, “ mas, aku heran pas ngliat istrinya si Aa itu ketiduran di samping batu deket tndanya itu. Trus pas posisi aku ada di deket istrinya Aa itu aku merasa merinding”

“Wah, ada yang gak beres iki, kita pantau terus aja mereka berdua. Kasian. Nanti kalau mereka kesusahan kita bantu mereka” kata mas Jono

“ Nggih mas, siap” kata Rudi juga.

Disitu Sri kayak gak ada beban bawa cerier yang gede itu, padahal jalannya nanjak dan terjal. Malahan bryan yang badannya gede malah kelihatan keberatan bawa tas cerier nya . Bryan hampir pingsan saat naik kepuncak, karena keberatan tas cerier.

“ Aa kenapa? Keberatan tas ya? Sini aku bawain deh” inisiatif Rudi

“ Iya mas, gatau kenapa ini? Padahal kan perbekalan beberapa udah dimakan tadi di base camp. Trus dari kemaren yang isinya full aja gak seberat ini loh. “ kata Bryan

“coba aa sambil wirid atau baca baca apa yang aa bisa. Tapi inget… tujuannya adalah untuk melindungi diri, bukan untuk mengusir sesuatu. “ kata mas Jono yang mendengar perbincangan Rudi dan Bryan.

Akhirnya, Bryan dan Sri mencapai puncak Gunung Merapi. Mereka merasa terharu dan bangga atas pencapaian mereka. Dari puncak, mereka bisa melihat pemandangan yang spektakuler, dengan lembah dan gunung-gunung lain yang menjulang di kejauhan.

“ Akhirnya..kita sampai juga.” Sorak mereka

Mereka pun pada sujud syukur dan berfoto. Mereka menghabiskan waktu sejenak di puncak, memotret momen berharga mereka sebagai kenang-kenangan. Saat Bryan dan Sri meminta untuk di foto sama mas Jono, ada bayangan besar dibelakang mereka yang terlihat dari layar kamera. Mas Jono yang tidak bisa menangani hal hal seperti itu, hanya bisa diam. Tapi nanti dia akan ceritakan semuanya di pos bawah.

Setelah menikmati keindahan puncak Gunung Merapi, Bryan dan Sri mulai turun kembali ke base camp bawah. Perjalanan turun lebih cepat dan sedikit lebih mudah, tetapi mereka tetap berhati-hati untuk menghindari cedera. Dan saat itu juga Bryan masih keberatan membawa badannya berjalan. Untungnya rame rame, jadi semangat Bryan terus ada untuk menempuh jalan pulang. Saat mereka kembali ke pos pertama, mereka merasa bangga dan berterima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini untuk menghadapi kesulitan kesulitan saat naik gunung.

 

Di pos ini lah akhirnya mas Jono dan Rudi angkat bicara kepada salah satu sesepuh desa situ yang bertugas jaga pos di hari itu.

“ Pak, ak njaluk tulung, iki lho kancaku di kintili mahluk gaib” kata mas jono kepada pak Sur.

“ Piye ceritane? “ tanya pak Sur.

Bryan dan Sri sedang berbincang santai di luar pos. Mereka pun dipanggil oleh mas Jono untuk masuk kedalam Pos.

“ Mas dan mbak ini orang mana ya? “ tanya pak Sur.

“ Kami dari bandung pak. Kami suami istri. Kalo saya asli bandung, istri saya asli jawa” jawab Bryan.

“ Tadi di atas pasti ada kejadian aneh ya? “ kata pak Sur.

“ iya pak. Kok bapak tau? “ tanya Sri

“ tadi mas Jono yang bilang” jawab pak Sur.

“ ok , aku mau cerita yang waktu kata kamu tidur yank” kata Sri sambil melirik Bryan.

“ Jadi gini pak, di basecamp perkemahan, waktu aku mau diriin tenda , ada sosok mahluk gede banget ngedeket dan bilang ‘ayo ikut aku atau aku yang ikut kamu’, trus aku sontak kan takut ya pak, aku lari tuh pak. Entah aku lari kemana sampe akhirnya kaya ada kakek kakek bersorban yang nunjukin arah aku harus lari kemana. “ kata Sri.

“ trus gimana lagi yank?” tanya Bryan antusias.

“ Trus kamu bangunin aku. Alhamdulilah mahluk itu gak ngejar aku lagi.” Kata Sri

“ Hem… jadi kamu bersembunyi dibelakang pemuda ini? “ kata pak Sur sambil tatapannya garang ke Bryan.

Bryan kebingungan.

“Nak… Duduk o” pak Sur menyuruh Bryan duduk.

Kemudian pak Sur komat kamit sambil matanya merem dan kedengeran pak Sur kayak lagi bentak “ ‘muliho nang nduwur, ojo ganggu bangsa menungso. ‘”

Mahluk itu pun pergi meninggalkan badan Bryan dan pulang ke tempat dimana dia berada. Badan Bryan sekarang sudah mulai enteng lagi. Dan pak Sur pun akhirnya menjelaskan duduk perkaranya

“ Jadi gini nak, yang tadi itu adalah mahluk yang ngejar ngejar istrimu tadi, karena Sri dilindungi dan dibantu sama sosok leluhurnya yang pernah tinggal disini, maka mahluk itu tidak berani mendekati istrimu. Namun si mahluk ini malah ngumpet dibadanmu sehingga membuat kamu merasa berat saat jalan. Dan tadi mahluk itu udah aku suruh pulang ketempatnya , semoga dia gak ganggu kalian lagi. “ kata pak Sur.

“ trus sosok berjubah itu siapa pak?”tanya Sri.

“itu leluhurmu mbak. Katanya dia pernah tinggal disini. Hanya itu yang aku tau mbak.”

Setelah masalah itu sudah selesai Bryan dan Sri serta rombongan Team nya mas Jono pun pulang ke tempat masing masing. Tidak lupa mereka saling tukar nomor WA. Mereka berterimakasih kepada pak Sur dan memberi sedikit tanda terimakasih kepada pak Sur karena telah membantu menyelesaikan masalah mahluk gaib tadi.

“mas , kalian pulang pake apa? “ tanya Bryan ke Rudi.

“ kami pulang pake angkutan umum a, aa mau ikut? “ tanya Rudi basa basi.

“ mmm… kapan kapan aja mas, soalnya kami udah lama ninggalin usaha kami. Gak enak sama karyawan. Dan kami pun bawa kendaraan sendiri. Kalau kami gak bawa kendaraan pasti kami ikut kalian pake angkutan sambil mampir bentar. Hehehe” kata Bryan basa basi.

“okelah a, nanti saling berkabar by WA aja” kata Rudi.

“ oke mas,siap. Kami pulang duluan ya mas. Mas Jono dan mas mas semuanya makasih banyak yah” kata Bryan kemudian disusul Sri berterimakasih juga.

Rombongan team nya mas Jono pun banyak yang dadah dadah ke Bryan dan Sri. Bryan nyeletuk “ih kenapa sih mereka dadah dadah, apa mereka dadahin kamu yank? “

“ ya gak tau lah yank. Gak gitu juga dong ngartiinnya. Kamu mah cemburuannya berlebih deh. Itu kan dadah dadah kepada teman. Bukan buat aku doang, buat kamu juga”

“ abisnya mahluk gaib pun ada yang suka sama kamu, apalagi mereka.” Sungut Bryan mulai aneh

“ih apaan sih yank, cemburuan nya mulai lebai deh. Masa sama mahluk gak kasat mata cemburu. Hahahaa” Sri ketawa geli

Didalam mobil mereka bercanda canda walaupun tadi abis kena masalah di gunung. Saking asiknya mereka bercanda, mereka gak sadar bahwa mahluk yang tadi, ternyata mengikuti mereka. Sesampainya dirumah, Bryan dan Sri rebahan di sofa. Layaknya orang yang kelelahan abis perjalan Panjang. Bu ida nawarin mereka air es “ den, Sri, mau minum es gak? Kayaknya cape banget.”

“ Boleh bu, mau dong. O iya… Ryo lagi ngapain? Aku kangen deh” tanya Sri

“ masih Tidur Sri.” Jawab bu Ida.

Setelah cukup istirahat dan leyeh leyeh sambil minum es, mereka berdua pun masuk kamar dan bersih bersih badan. Sri menengok ke kamar Ryo, ternyata memang masih tidur pulas . Mereka melanjutkan aktifitas mereka seperti hari hari biasanya.

MASIH DALAM PANTAUAN

Hari hari mereka lalui seperti hari biasanya, tenang, damai dan Bahagia. Rupanya mahluk yang mengikuti mereka tidak berani masuk kedalam rumahnya Bryan, juga tidak berani bersembunyi didalam badan Bryan lagi. Dia masih memperhatikan keadaan sekitar. Mahluk itu penuh dengan tipu daya. Di gunung sana dia berpura pura balik ke tempat asalnya, tapi ternyata dia mengikuti Sri dan Bryan sampai ke bandung.

Di resto banyak karyawan yang menantikan pengalaman seru Bryan dan Sri naik gunung. Sri menceritakan pengalaman naik gunungnya Bersama Bryan. Dari mulai Bryan yang kelelahan yang menurut Sri lucu, kemudian yang disangkanya Sri ketiduran, sampe cerita sosok sosok gaib yang mengganggu dan melindungi Sri.

Saat Sri sedang asyik bercerita, rupanya ada salah satu karyawan yang ditumpangi badannya oleh mahluk gaib dari gunung Merapi yang selalu memantau pergerakan Sri dan Bryan. Karyawan itu Bernama Nadia . Nadia berulah tidak seperti biasanya. Dia jadi sedikit agresif dan ganjen. Dia mendekati Bryan dan berkata “ pak Bryan, kamu kenapa mau sama Wanita seperti itu hah? Mending sama aku aja. Aku kan cantik dan masih muda pula. Kamu pasti akan sangat Bahagia jika hidup denganku. “

Salah satu teman Nadia yang tidak sadar bahwa Nadia sedang kerasukan mahluk gaib berkata “ Eh Nad, kamu jangan gitu akh. Gak sopan banget sih. Ayo balik kerja lagi. “

“ Gak mau, aku mau disini sama pak Bryan yang ganteng dan kaya ini” kata Nadia yang belum sadar.

Sri yang tahu watak dan perangai Nadia yang lemah lembut dan santun itu tahu bahwa Nadia sedang diluar kesadarannya. SEdangkan Bryan yang tidak tau apa apa hanya diam membisu terheran heran dengan keadaan itu.

Sri lalu mendekati Nadia. Sri bertanya dengan tegas “ Siapa kamu? Aku tau ini bukan Nadia yang asli. Perangai Nadia yang asli tidak seperti ini. “

“Aku Nadia lah Bu Sri yang cantik” jawab Nadia menggoda dan penuh tipu daya.

“Aku boleh jujur ya bu, aku naksir sama suami ibu, boleh kan? Bu Sri gak akan kecewa kalau suami ibu aku yang urus” kata Nadia lagi yang masih dalam pengaruh mahluk gaib itu.

“Pergi sekarang kamu dari dalam tubuh anak  ini. Kamu ini penuh dengan tipu daya. Aku tidak akan tertipu oleh mu.”ucap Sri tegas

Tanpa basa basi lagi, mahluk itu pun menurut dan langsung meninggalkan tubuh Nadia yang sedang berdiri sehingga tubuh Nadia langsung jatuh tersungkur. Untungnya Nadia tidak kenapa napa.

Nadia pun langsung diangkat oleh beberapa karyawan lelaki ke kursi Panjang.

“ Yank, ini kenapa si? Aku masih belum ngerti deh. Dan kamu kok tiba tiba bisa ngerti gitu?”

“ Itu ada hubungannya sama mahluk gaib yang di gunung Merapi yank. “ kata Sri

“Tapi kan dia udah balik ke tempat asalnya.” Kata Brian terheran heran.

“itulah yank, mahluk gaib itu penuh tipu daya. Kita harus lebih waspada lagi.” Kata Sri

“Ya sudahlah.. anak anak…mari kita lanjut kerja lagi. Biarkan Nadia istirahat dulu ditemani satu teman saja. Ok” kata Sri kepada karyawannya.

“ Baik bu’ jawab mereka serempak.

Hari itu berlalu sangat cepat. Dan akhirnya waktu Resto tutup dan satu per satu karyawan pulang dengan membawa cerita aneh tadi. Nadia pulang Bersama Bryan dan Sri ditemani satu temannya lagi. Bryan mengantar dua karyawannya satu per satu. Waktunya Bryan dan Sri pulang ke rumahnya.

“ Yank, gimana kalo kita ke rumah Mamah, kita cerita semua ini sama Mamah. “ kata Bryan

“ Baiklah, eh tapi coba telfon dulu deh si Mamah, takutnya entar dia gak ada di rumah.” Kata Sri.

Tut tut tut… tek… telfon diangkat

“ Assalamualaikum mamah, mamah ada di rumah gak?” tanya Bryan

“ Wa ‘alaikum salam anakku sayang, ada apa? Mamah lagi di rumah bude kamu nih. Lagi bantuin masak nih. Besok ada acara arisan soalnya di rumah bude. “

“ Bryan mau minta solusi dari mamah nih. Penting mah.” Kata Bryan.

“ Nanti besok mamah ke rumah kamu atau ke Resto  ya nak, selesai acara Arisan di rumah bude” jawab Bu Asti.

“ ya udah ya mah, besok Bryan tunggu loh di rumah” kata Bryan

“iya nak. Ya udah dulu yah, mamah masih repot nih.” Telpon ditutup bu Asti

Bu Asti tidak terlalu khawatir dengan keadaan Briyan yang sepertinya sedang khawatir. Pasti karena bu Asti udah paham dan tidak terlalu  memanjakan Bryan. Bu Asti mau Bryan bisa menyelesaikan masalhnya sendiri

Bu Asti pun menyelesaikan acara dengan semestinya. Setelah Acara selesai Bu Asti memutuskan untuk pulang ke rumah Bryan. Dia berencana menginap saja biar gak kecapean bolak balik sana sini.

Bryan pun pulang dari restonya Bersama. Setelah sampai di depan gerbang rumah, Bryan merasa lega karena melihat mobil mamahnya terparkir digarasi. Bryan pun memarkir mobil nya di belakang mobil mamahnya.

“Alhamdulillah mamah udah dateng. Kamu udah dong yank, jangan was was mulu.” Kata Sri

“ Aku bukannya was-was , tapi aku gak abis pikir aja. Aku gak ngerti apa apa masalah kaya ginian soalnya. “  

Mereka berdua pun keluar dari mobil dan keluar menuju pintu rumah. Bryan memencet Bel rumah yang ada disamping pintu. Pintu pun dibukakan oleh Bu Ida yang sedang menggandeng Rio. Disitu Rio bukannya seneng ngeliat mamah papahnya pulang, malah Rio kayak ketakutan dan ngumpet dibelakang badan Bu Ida. Tapi kemudian

Hal itu tidak berlangsung lama. Sri pun langsung berpikir, ada apa sebenernya? Rio abis ngliat apa tadi? Kok kaya ketakutan banget?. Berbagai macam pertanyaan terlintas di pikiran Sri.

“Rio, sayang ayo kita masuk ke kamar. Rio udah mandi kan sama Bu Ida?” ucap Sri kepada Rio

“Udah mamah, mah tadi aku liat item gede di depan pintu pas mamah sama papah baru dateng. Tapi trus yang gede item itu ilang.” Kata Rio

“Pantesan tadi kamu kaya ketakutan, Mamah kira kamu takut sama mamah and papah yang udah kusut banget mukanya karena capek kerja. “ ucap Sri pura pura.

“ Rio, hari ini Bu Ida mamah suruh nginep aja dulu ya, nemenin kamu tidur malam ini. Perasaan mamah ga enak soalnya. Gak tau kenapa ini. Ayo kita ngomong bareng ke bu Ida”

Rio dan mamahnya turun dari lantai atas untuk menemui bu Ida dan mengajaknya menginap malam itu.

“ Bu ida, aku boleh inta tolong gak? “ tanya Sri

“ Ada apa Sri? “kata Bu Ida

“ Malam ini tolong nginep dulu yah, temanin Ryo. Perasaan ku lagi gak enak nih.”

“ Tapi … ah baiklah Sri.”

“Makasih Bu Ida. Ya udah Bu Ida sama Ryo istirahat dikamar aja. Aku sama Bryan mau ngobrol sama mamah dulu” kata Sri.

kira kira , apa yang diobrolin oleh Sri , Bryan dan mamahnya Bryan? 

nantikan ceritanya di part 15 ...

0 Comments

Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI

© Copyright 2024 - Dwi Ratna Susanti All Right Reserved