WANITA SIMPANAN PEMUDA KAYA RAYA TERNYATA ISTRI ORANG
Bryan & Sri Naik gunung
Briyan dan Sri sebenarnya sangat menyukai petualangan. Mereka
sering mencari pengalaman baru untuk memperkuat hubungan mereka. Salah satu
impian mereka adalah mendaki gunung tertinggi di wilayah mereka, Gunung Merapi.
Bryan dan Sri akhirnya melakukan persiapan yang matang sebelum
mendaki Gunung Merapi. Mereka mempelajari rute pendakian, membawa perlengkapan
yang diperlukan, dan melakukan latihan fisik untuk mempersiapkan kebugaran
mereka. Mereka juga membaca tentang kondisi cuaca dan ketersediaan fasilitas di
sekitar gunung.
Pada hari pendakian, Bryan dan Sri bersama dengan sekelompok
pendaki lainnya memulai perjalanan mereka.
“ sayang, dulu kamu sering naik gunung kaya gini gak? “ tanya
Sri
“ Belum pernah yank, ini baru pertama kalinya sama kamu,
istriku. Alhamdulillah” jawab Bryan
“ Jadi gimana rasanya yank? Udah capek belum?” Tanya Sri sambil
terus jalan menanjak
“ Lumayan Lelah ya, tapi aku akan terus berusaha kok. Malu dong
sama istriku “ Jawab Bryan sambil nyengir.
“ Semangat ….!!!” Ucap Sri sambil ketawa ketawa ngliat Bryan
yang ngos ngosan jalan nanjak.
Bryan hanya senyum senyum malu aja disemangatin istrinya itu. Mereka
berjalan melalui hutan yang indah, menikmati pemandangan alam yang memukau dan
mendengarkan suara burung-burung yang bernyanyi. Setelah beberapa jam mendaki,
mereka tiba di pos pertama untuk istirahat sejenak dan mengisi air minum.
” gimana rasanya? Akhirnya udah sampe ke pos 1 nih. “ kata Sri.
“ pas udah sampe kayak seneng aja, wah aku bisa sampe sini juga
akhirnya. Apalagi entar kalo sampe puncak. Pasti rasanya puas banget. “ jawab Bryan
“iya emang gitu feelnya, makanya kenapa banyak orang yang hobi
naik gunung kaya gini walaupun rasanya capek banget.” Kata Sri
“ kamu udah bearapa kali naik gunung kaya gini? Tanya Brian
“ Dua kali “ jawab Sri
“ Udah jam berapa ini? Kapan kita melanjutkan perjalanan?“ Tanya Bryan
“ bentar lagi yank, kita bareng rombongan itu aja. Itu kayaknya
mau jalan bentar lagi. Coba deh sana tanya tanya” kata Sri
“ok, bentar ya , aku
nanya nanya ke mereka dulu.” Kata Bryan.
“punten a, aa mau lanjut naik ya? “ tanya Bryan
“ owh iya mas, “ jawab orang itu dengan logat jawa.
“Aa orang jawa ya? Nama
nya siapa?” tanya Bryan
“ iya mas, namaku jono. Mas Namanya siapa? “ tanya jono
“ aku bryan. Salam kenal ya . Gimana kalo kita tukeran sapa. Aku
manggil njenengan Mas, njenengan pangguil aku Aa, gitu. Gimana? “ kata Bryan
“ o iya a, siap lebih enak malah ya. Dari tadi kita malah
ketuker tuker sapaanya yah.” Kata Jono.
“ kami berangkat dari bandung berdua mas, saya sama istri doang.
Kallau mas berapa orang? “
“ oo…aku banyak mas temennya, aku 10 anggota tapi dari berbagai
daerah. Aku dari jogja sama 3 temen yang lainnya. Trus ada yang dari jawa timur
6 orang 1 orangnya orang Jakarta. “ kata jono
Beberapa saat, suasana hening sebentar. Kemudian mas Jono
mengajak untuk naik ke pos selanjutnya.
“ ayo a, kita lanjut ke pos 2 biar gak kesiangan sampe sana. Temen
temen, ayo jalan neh” kata mas Jono sambil teriak ke temen.
Perjalanan mereka terus berlanjut dengan tantangan yang semakin
berat. Mereka melintasi jalur berbatu yang terjal dan menyeberangi sungai-sungai
kecil. Bryan hampir saja kepleset. Untungnya ada rekan dari mas Jono yang
membantu Bryan. Dia Bernama Sudar. Bryan dan Sri saling memberikan dukungan dan
semangat satu sama lain ketika kelelahan mulai menghampiri. Mereka menyadari
bahwa keberhasilan pendakian ini bergantung pada kerjasama dan komunikasi yang
baik antara mereka. Mereka juga Saling membantu dengan 10 orang yang baru
dikenalnya tadi.
Perjalan menuju base camp perkemahan bisa dibilang lancar tanpa
ada hambatan. Saat matahari mulai terbenam, Bryan dan Sri serta rombongan team
nya mas jono tiba di perkemahan base camp yang terletak di sekitar puncak
Gunung Merapi. Disini ada kejadian aneh . Awalnya mereka akan memasang tenda
mereka dan beristirahat sejenak sambil menikmati makanan yang mereka bawa. Saat Bryan dan Sri hendak mendirikan tenda,
awalnya Sri Bersiap membantu Bryan mendirikan tenda. Namun saat sedang
mendirikan tenda Bersama Bryan, ternyata Sri tertidur sambil nyender di samping
batu yang agak Besar. Bryan saat itu kerepotan memasang tenda, karena dia belum
ada pengalaman sebelumnya. Bryan sempat memanggil manggil Sri, Tapi Sri ga ada
jawaban. Akhirnya Bryan melihat keadaan Sri yang ternyata sedang tertidur di
samping batu. Bryan pikir mungkin Sri kelelahan dan Bryan membiarkan Sri
tertidur disitu alias tidak membangunkannya. Bryan pun memanggil teamnya mas
Jono.
“Mas, boleh minta tolong gak?” ucap brian ke salah satu anggota
team nya mas Jono.
“ Boleh a, kenapa memangnya?” jawab salah seorang anggota
teamnya mas Jono yang Bernama Rudi. Teamnya mas jono udah tau bahwa Bryan ini
orang sunda, jadi mereka semua memanggil dengan sebutan Aa.
“ Bantu aku diriin tenda mas. Soalnya istriku tertidur disitu.
Mungkin dia kecapean, jadi aku gak tega buat banguninnya.” Ucap Bryan
Rudi sempat terheran heran melihat Sri tertidur disitu. Pasalnya
dia jarang melihat pendaki yang langsung tidur pas mau sampe puncak. Tapi Rudi
Tepis pikiran pikiran buruknya dan langsung membantu Bryan mendirikan tenda.
Pas Rudi ada diposisi Sri tertidur, mendadak dia merinding. Rudi buru buru
menyelesaikan pendirian tenda nya Bryan. Setelah selesai Rudi bilang ke Bryan “
A, cepet bangunin istrimu itu. Jangan dibiarin tidur disitu. Kasian udah mau
malem.”
“ok mas, makasih ya udah bantuin aku” jawab Bryan
“ sama sama mas”
Bryan pun membangunkan Sri. Sri bangun dengan terkaget kaget dan
terengah engah.
Bryan bertanya “ Kenapa yank?, dibangunin kok kaya gitu? Kaya
orang abis lari lari. Padahal kamu kan dari tadi tidur. Aku gak berani bangunin
kamu karena aku kira kamu kecapean, jadi aku gak tega bangunin kamu.”
Sambil terengah engah Sri menjawab “ aku tadi tidak tidur yank,
tapi….akh udahlah ceritanya nanti aja kalo udah sampe basecamp bawah”
Bryan heran dan penasaran, namun akhirnya dia lupa juga karena saking
capeknya. Akhirnya mereka istirahat sebentar. Setelah cukup istirahat, Bryan
melihat jam tangannya dan masih malam. Diluar masih rame orang ngobrol. Bryan
pun melongok keluar dan melihat teamnya mas Jono lagi pada asyik ngobrol, Ngopi
dan nyalain api unggun. Bryan ngajak Sri buat keluar dan gabung dengan mereka. Mereka
terpesona oleh keindahan langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang yang
gemerlap. Tak ada kejadian aneh lagi yang dialami Bryan dan Sri malam itu .
Keesokan paginya, Bryan dan Sri memulai pendakian terakhir
menuju puncak Gunung Merapi. Mereka berjalan melalui medan yang curam dan
berbatu, membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat. Ketika mereka
melihat puncak gunung semakin dekat, semangat mereka semakin membara.
Rudi akhirnya bilang ke mas Jono, “ mas, aku heran pas ngliat
istrinya si Aa itu ketiduran di samping batu deket tndanya itu. Trus pas posisi
aku ada di deket istrinya Aa itu aku merasa merinding”
“Wah, ada yang gak beres iki, kita pantau terus aja mereka berdua.
Kasian. Nanti kalau mereka kesusahan kita bantu mereka” kata mas Jono
“ Nggih mas, siap” kata Rudi juga.
Disitu Sri kayak gak ada beban bawa cerier yang gede itu,
padahal jalannya nanjak dan terjal. Malahan bryan yang badannya gede malah
kelihatan keberatan bawa tas cerier nya . Bryan hampir pingsan saat naik
kepuncak, karena keberatan tas cerier.
“ Aa kenapa? Keberatan tas ya? Sini aku bawain deh” inisiatif
Rudi
“ Iya mas, gatau kenapa ini? Padahal kan perbekalan beberapa
udah dimakan tadi di base camp. Trus dari kemaren yang isinya full aja gak
seberat ini loh. “ kata Bryan
“coba aa sambil wirid atau baca baca apa yang aa bisa. Tapi
inget… tujuannya adalah untuk melindungi diri, bukan untuk mengusir sesuatu. “
kata mas Jono yang mendengar perbincangan Rudi dan Bryan.
Akhirnya, Bryan dan Sri mencapai puncak Gunung Merapi. Mereka
merasa terharu dan bangga atas pencapaian mereka. Dari puncak, mereka bisa
melihat pemandangan yang spektakuler, dengan lembah dan gunung-gunung lain yang
menjulang di kejauhan.
“ Akhirnya..kita sampai juga.” Sorak mereka
Mereka pun pada sujud syukur dan berfoto. Mereka menghabiskan
waktu sejenak di puncak, memotret momen berharga mereka sebagai
kenang-kenangan. Saat Bryan dan Sri meminta untuk di foto sama mas Jono, ada
bayangan besar dibelakang mereka yang terlihat dari layar kamera. Mas Jono yang
tidak bisa menangani hal hal seperti itu, hanya bisa diam. Tapi nanti dia akan
ceritakan semuanya di pos bawah.
Setelah menikmati keindahan
puncak Gunung Merapi, Bryan dan Sri mulai turun kembali ke base camp bawah.
Perjalanan turun lebih cepat dan sedikit lebih mudah, tetapi mereka tetap
berhati-hati untuk menghindari cedera. Dan saat itu juga Bryan masih keberatan
membawa badannya berjalan. Untungnya rame rame, jadi semangat Bryan terus ada untuk
menempuh jalan pulang. Saat mereka kembali ke pos pertama, mereka merasa bangga
dan berterima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini untuk menghadapi
kesulitan kesulitan saat naik gunung.
Di pos ini lah akhirnya mas
Jono dan Rudi angkat bicara kepada salah satu sesepuh desa situ yang bertugas
jaga pos di hari itu.
“ Pak, ak njaluk tulung, iki
lho kancaku di kintili mahluk gaib” kata mas jono kepada pak Sur.
“ Piye ceritane? “ tanya pak
Sur.
Bryan dan Sri sedang berbincang
santai di luar pos. Mereka pun dipanggil oleh mas Jono untuk masuk kedalam Pos.
“ Mas dan mbak ini orang mana
ya? “ tanya pak Sur.
“ Kami dari bandung pak. Kami
suami istri. Kalo saya asli bandung, istri saya asli jawa” jawab Bryan.
“ Tadi di atas pasti ada
kejadian aneh ya? “ kata pak Sur.
“ iya pak. Kok bapak tau? “
tanya Sri
“ tadi mas Jono yang bilang”
jawab pak Sur.
“ ok , aku mau cerita yang
waktu kata kamu tidur yank” kata Sri sambil melirik Bryan.
“ Jadi gini pak, di basecamp
perkemahan, waktu aku mau diriin tenda , ada sosok mahluk gede banget ngedeket
dan bilang ‘ayo ikut aku atau aku yang ikut kamu’, trus aku sontak kan takut ya
pak, aku lari tuh pak. Entah aku lari kemana sampe akhirnya kaya ada kakek
kakek bersorban yang nunjukin arah aku harus lari kemana. “ kata Sri.
“ trus gimana lagi yank?”
tanya Bryan antusias.
“ Trus kamu bangunin aku. Alhamdulilah
mahluk itu gak ngejar aku lagi.” Kata Sri
“ Hem… jadi kamu bersembunyi
dibelakang pemuda ini? “ kata pak Sur sambil tatapannya garang ke Bryan.
Bryan kebingungan.
“Nak… Duduk o” pak Sur
menyuruh Bryan duduk.
Kemudian pak Sur komat kamit sambil
matanya merem dan kedengeran pak Sur kayak lagi bentak “ ‘muliho nang nduwur,
ojo ganggu bangsa menungso. ‘”
Mahluk itu pun pergi
meninggalkan badan Bryan dan pulang ke tempat dimana dia berada. Badan Bryan
sekarang sudah mulai enteng lagi. Dan pak Sur pun akhirnya menjelaskan duduk
perkaranya
“ Jadi gini nak, yang tadi itu
adalah mahluk yang ngejar ngejar istrimu tadi, karena Sri dilindungi dan
dibantu sama sosok leluhurnya yang pernah tinggal disini, maka mahluk itu tidak
berani mendekati istrimu. Namun si mahluk ini malah ngumpet dibadanmu sehingga
membuat kamu merasa berat saat jalan. Dan tadi mahluk itu udah aku suruh pulang
ketempatnya , semoga dia gak ganggu kalian lagi. “ kata pak Sur.
“ trus sosok berjubah itu
siapa pak?”tanya Sri.
“itu leluhurmu mbak. Katanya
dia pernah tinggal disini. Hanya itu yang aku tau mbak.”
Setelah masalah itu sudah
selesai Bryan dan Sri serta rombongan Team nya mas Jono pun pulang ke tempat
masing masing. Tidak lupa mereka saling tukar nomor WA. Mereka berterimakasih
kepada pak Sur dan memberi sedikit tanda terimakasih kepada pak Sur karena
telah membantu menyelesaikan masalah mahluk gaib tadi.
“mas , kalian pulang pake apa?
“ tanya Bryan ke Rudi.
“ kami pulang pake angkutan
umum a, aa mau ikut? “ tanya Rudi basa basi.
“ mmm… kapan kapan aja mas,
soalnya kami udah lama ninggalin usaha kami. Gak enak sama karyawan. Dan kami
pun bawa kendaraan sendiri. Kalau kami gak bawa kendaraan pasti kami ikut
kalian pake angkutan sambil mampir bentar. Hehehe” kata Bryan basa basi.
“okelah a, nanti saling
berkabar by WA aja” kata Rudi.
“ oke mas,siap. Kami pulang
duluan ya mas. Mas Jono dan mas mas semuanya makasih banyak yah” kata Bryan
kemudian disusul Sri berterimakasih juga.
Rombongan team nya mas Jono
pun banyak yang dadah dadah ke Bryan dan Sri. Bryan nyeletuk “ih kenapa sih
mereka dadah dadah, apa mereka dadahin kamu yank? “
“ ya gak tau lah yank. Gak
gitu juga dong ngartiinnya. Kamu mah cemburuannya berlebih deh. Itu kan dadah
dadah kepada teman. Bukan buat aku doang, buat kamu juga”
“ abisnya mahluk gaib pun ada
yang suka sama kamu, apalagi mereka.” Sungut Bryan mulai aneh
“ih apaan sih yank, cemburuan
nya mulai lebai deh. Masa sama mahluk gak kasat mata cemburu. Hahahaa” Sri
ketawa geli
Didalam mobil mereka bercanda
canda walaupun tadi abis kena masalah di gunung. Saking asiknya mereka bercanda,
mereka gak sadar bahwa mahluk yang tadi, ternyata mengikuti mereka. Sesampainya
dirumah, Bryan dan Sri rebahan di sofa. Layaknya orang yang kelelahan abis
perjalan Panjang. Bu ida nawarin mereka air es “ den, Sri, mau minum es gak?
Kayaknya cape banget.”
“ Boleh bu, mau dong. O iya…
Ryo lagi ngapain? Aku kangen deh” tanya Sri
“ masih Tidur Sri.” Jawab bu
Ida.
Setelah cukup istirahat dan
leyeh leyeh sambil minum es, mereka berdua pun masuk kamar dan bersih bersih
badan. Sri menengok ke kamar Ryo, ternyata memang masih tidur pulas . Mereka
melanjutkan aktifitas mereka seperti hari hari biasanya.
MASIH DALAM PANTAUAN
Hari hari mereka lalui seperti
hari biasanya, tenang, damai dan Bahagia. Rupanya mahluk yang mengikuti mereka
tidak berani masuk kedalam rumahnya Bryan, juga tidak berani bersembunyi
didalam badan Bryan lagi. Dia masih memperhatikan keadaan sekitar. Mahluk itu
penuh dengan tipu daya. Di gunung sana dia berpura pura balik ke tempat
asalnya, tapi ternyata dia mengikuti Sri dan Bryan sampai ke bandung.
Di resto banyak karyawan yang
menantikan pengalaman seru Bryan dan Sri naik gunung. Sri menceritakan
pengalaman naik gunungnya Bersama Bryan. Dari mulai Bryan yang kelelahan yang
menurut Sri lucu, kemudian yang disangkanya Sri ketiduran, sampe cerita sosok
sosok gaib yang mengganggu dan melindungi Sri.
Saat Sri sedang asyik
bercerita, rupanya ada salah satu karyawan yang ditumpangi badannya oleh mahluk
gaib dari gunung Merapi yang selalu memantau pergerakan Sri dan Bryan. Karyawan
itu Bernama Nadia . Nadia berulah tidak seperti biasanya. Dia jadi sedikit
agresif dan ganjen. Dia mendekati Bryan dan berkata “ pak Bryan, kamu kenapa
mau sama Wanita seperti itu hah? Mending sama aku aja. Aku kan cantik dan masih
muda pula. Kamu pasti akan sangat Bahagia jika hidup denganku. “
Salah satu teman Nadia yang
tidak sadar bahwa Nadia sedang kerasukan mahluk gaib berkata “ Eh Nad, kamu
jangan gitu akh. Gak sopan banget sih. Ayo balik kerja lagi. “
“ Gak mau, aku mau disini sama
pak Bryan yang ganteng dan kaya ini” kata Nadia yang belum sadar.
Sri yang tahu watak dan
perangai Nadia yang lemah lembut dan santun itu tahu bahwa Nadia sedang diluar
kesadarannya. SEdangkan Bryan yang tidak tau apa apa hanya diam membisu
terheran heran dengan keadaan itu.
Sri lalu mendekati Nadia. Sri
bertanya dengan tegas “ Siapa kamu? Aku tau ini bukan Nadia yang asli. Perangai
Nadia yang asli tidak seperti ini. “
“Aku Nadia lah Bu Sri yang
cantik” jawab Nadia menggoda dan penuh tipu daya.
“Aku boleh jujur ya bu, aku
naksir sama suami ibu, boleh kan? Bu Sri gak akan kecewa kalau suami ibu aku
yang urus” kata Nadia lagi yang masih dalam pengaruh mahluk gaib itu.
“Pergi sekarang kamu dari
dalam tubuh anak ini. Kamu ini penuh
dengan tipu daya. Aku tidak akan tertipu oleh mu.”ucap Sri tegas
Tanpa basa basi lagi, mahluk
itu pun menurut dan langsung meninggalkan tubuh Nadia yang sedang berdiri
sehingga tubuh Nadia langsung jatuh tersungkur. Untungnya Nadia tidak kenapa
napa.
Nadia pun langsung diangkat
oleh beberapa karyawan lelaki ke kursi Panjang.
“ Yank, ini kenapa si? Aku
masih belum ngerti deh. Dan kamu kok tiba tiba bisa ngerti gitu?”
“ Itu ada hubungannya sama
mahluk gaib yang di gunung Merapi yank. “ kata Sri
“Tapi kan dia udah balik ke
tempat asalnya.” Kata Brian terheran heran.
“itulah yank, mahluk gaib itu
penuh tipu daya. Kita harus lebih waspada lagi.” Kata Sri
“Ya sudahlah.. anak anak…mari
kita lanjut kerja lagi. Biarkan Nadia istirahat dulu ditemani satu teman saja.
Ok” kata Sri kepada karyawannya.
“ Baik bu’ jawab mereka
serempak.
Hari itu berlalu sangat cepat.
Dan akhirnya waktu Resto tutup dan satu per satu karyawan pulang dengan membawa
cerita aneh tadi. Nadia pulang Bersama Bryan dan Sri ditemani satu temannya
lagi. Bryan mengantar dua karyawannya satu per satu. Waktunya Bryan dan Sri
pulang ke rumahnya.
“ Yank, gimana kalo kita ke
rumah Mamah, kita cerita semua ini sama Mamah. “ kata Bryan
“ Baiklah, eh tapi coba telfon
dulu deh si Mamah, takutnya entar dia gak ada di rumah.” Kata Sri.
Tut tut tut… tek… telfon
diangkat
“ Assalamualaikum mamah, mamah
ada di rumah gak?” tanya Bryan
“ Wa ‘alaikum salam anakku
sayang, ada apa? Mamah lagi di rumah bude kamu nih. Lagi bantuin masak nih.
Besok ada acara arisan soalnya di rumah bude. “
“ Bryan mau minta solusi dari
mamah nih. Penting mah.” Kata Bryan.
“ Nanti besok mamah ke rumah
kamu atau ke Resto ya nak, selesai acara
Arisan di rumah bude” jawab Bu Asti.
“ ya udah ya mah, besok Bryan
tunggu loh di rumah” kata Bryan
“iya nak. Ya udah dulu yah,
mamah masih repot nih.” Telpon ditutup bu Asti
Bu Asti tidak terlalu khawatir
dengan keadaan Briyan yang sepertinya sedang khawatir. Pasti karena bu Asti
udah paham dan tidak terlalu memanjakan
Bryan. Bu Asti mau Bryan bisa menyelesaikan masalhnya sendiri
Bu Asti pun menyelesaikan
acara dengan semestinya. Setelah Acara selesai Bu Asti memutuskan untuk pulang
ke rumah Bryan. Dia berencana menginap saja biar gak kecapean bolak balik sana
sini.
Bryan pun pulang dari restonya
Bersama. Setelah sampai di depan gerbang rumah, Bryan merasa lega karena
melihat mobil mamahnya terparkir digarasi. Bryan pun memarkir mobil nya di
belakang mobil mamahnya.
“Alhamdulillah mamah udah
dateng. Kamu udah dong yank, jangan was was mulu.” Kata Sri
“ Aku bukannya was-was , tapi
aku gak abis pikir aja. Aku gak ngerti apa apa masalah kaya ginian soalnya. “
Mereka berdua pun keluar dari
mobil dan keluar menuju pintu rumah. Bryan memencet Bel rumah yang ada
disamping pintu. Pintu pun dibukakan oleh Bu Ida yang sedang menggandeng Rio.
Disitu Rio bukannya seneng ngeliat mamah papahnya pulang, malah Rio kayak
ketakutan dan ngumpet dibelakang badan Bu Ida. Tapi kemudian
Hal itu tidak berlangsung
lama. Sri pun langsung berpikir, ada apa sebenernya? Rio abis ngliat apa tadi?
Kok kaya ketakutan banget?. Berbagai macam pertanyaan terlintas di pikiran Sri.
“Rio, sayang ayo kita masuk ke
kamar. Rio udah mandi kan sama Bu Ida?” ucap Sri kepada Rio
“Udah mamah, mah tadi aku liat
item gede di depan pintu pas mamah sama papah baru dateng. Tapi trus yang gede
item itu ilang.” Kata Rio
“Pantesan tadi kamu kaya
ketakutan, Mamah kira kamu takut sama mamah and papah yang udah kusut banget
mukanya karena capek kerja. “ ucap Sri pura pura.
“ Rio, hari ini Bu Ida mamah
suruh nginep aja dulu ya, nemenin kamu tidur malam ini. Perasaan mamah ga enak
soalnya. Gak tau kenapa ini. Ayo kita ngomong bareng ke bu Ida”
Rio dan mamahnya turun dari
lantai atas untuk menemui bu Ida dan mengajaknya menginap malam itu.
“ Bu ida, aku boleh inta tolong
gak? “ tanya Sri
“ Ada apa Sri? “kata Bu Ida
“ Malam ini tolong nginep dulu
yah, temanin Ryo. Perasaan ku lagi gak enak nih.”
“ Tapi … ah baiklah Sri.”
“Makasih Bu Ida. Ya udah Bu
Ida sama Ryo istirahat dikamar aja. Aku sama Bryan mau ngobrol sama mamah dulu”
kata Sri.
kira kira , apa yang diobrolin oleh Sri , Bryan dan mamahnya Bryan?
nantikan ceritanya di part 15 ...
0 Comments