Dalam industri garmen, peran Quality Control (QC) memegang peranan krusial untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Artikel ini akan membahas peran QC dalam meningkatkan kualitas produk di pabrik garmen, serta strategi dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugas tersebut.
Tugas Quality Control (QC) di industri garmen melibatkan:
1.Pemeriksaan Kualitas Produk
Memeriksa setiap tahap produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, untuk memastikan kualitas sesuai standar.
2. Pengujian Fungsionalitas
Melakukan pengujian fungsional produk, seperti kekokohan jahitan, ketahanan warna, dan ketahanan terhadap pemakaian.
3. Pengukuran Dimensi
Memastikan setiap produk memiliki dimensi yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
4. Pemantauan Proses Produksi
Mengawasi proses produksi untuk mencegah potensi cacat dan memastikan kepatuhan terhadap pedoman kualitas.
5. Penanganan Produk Cacat
Mengidentifikasi produk cacat dan mengambil tindakan korektif, termasuk pemusnahan atau perbaikan produk yang tidak memenuhi standar.
6. Dokumentasi Kualitas
Membuat catatan tentang hasil inspeksi dan memastikan dokumentasi kualitas tersedia untuk pelacakan dan peningkatan proses.
7. Pelatihan Karyawan
Memberikan pelatihan kepada karyawan terkait standar kualitas dan metode inspeksi untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan.
8. Komunikasi dengan Tim Produksi
Berkomunikasi secara efektif dengan tim produksi untuk mengatasi masalah kualitas dan meningkatkan kolaborasi antara departemen.
Tugas-tugas ini krusial untuk memastikan bahwa produk garmen memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum diserahkan ke konsumen.
Target QC
QC mempunyai target Quality di setiap bagiannya.
Beberapa diantaranya adalah
- QC inline: 10%
- QC endline : 5%
- QC finishing : 3%
1. QC inline ,10%
Target Quality Control (QC) inline, yang berarti pemeriksaan kualitas dilakukan secara langsung selama proses produksi.
Target QC inline adalah 10%. Artinya setiap produksi yang di cek , total defectnya atau masalah yang ditemukan tidak boleh sampai 10% dari total produksi.
Pentingnya target QC inline adalah untuk mencegah cacat sejak awal, mengoptimalkan proses produksi, dan meningkatkan keseluruhan kualitas produk secara real-time. Mungkin kamu juga tertarik Cara Menghindari Lamunan Berlebihan
2. QC endline , 5%
Menetapkan target QC endline sebesar 5% berarti mengambil pendekatan untuk memastikan bahwa tidak lebih dari 5% dari produk akhir menunjukkan cacat atau tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Ini melibatkan pemeriksaan menyeluruh pada akhir proses produksi sebelum produk dikirim ke pasar atau konsumen.
Penting untuk memastikan bahwa target ini realistis dan dapat dicapai dengan penerapan praktik QC yang efektif sepanjang rantai produksi.
Menetapkan target ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memastikan bahwa produk yang dikeluarkan pabrik garmen memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
3. QC finishing, 3%
Menetapkan target QC finishing sebesar 3% berarti fokus pada memastikan bahwa tidak lebih dari 3% dari produk setelah tahap finishing menunjukkan cacat atau ketidaksesuaian dengan standar kualitas yang ditetapkan. QC finishing memainkan peran penting dalam memastikan produk garmen mencapai tampilan dan kualitas akhir yang diinginkan sebelum dijual kepada konsumen.
Bagian - bagian Dalam QC
- QC gudang
- QC Lab
- QC cutting
- QC inline
- QC end line
- QC finishing
Semua bagian mempunyai peranan penting masing masing.
Masing masing bagian dalam QC mempunyai tugas yang sama namun tanggung jawab yang berbeda beda.
0 Comments