Iklan

Trending Today

Bowo , Aku dan Bambang! Ini Kisah Kami Bertiga

Ilustrasi

Ini kisah kami bertiga saat berjumpa di jogja. Sebelumnya kami berteman lewat dunia maya. Kami sering komunikasi satu sama lain. Saya memang pengen banget mengunjungi kota jogja ini. Liburan di jogja sangat seru, Apalagi ditemani dengan 2 orang cowo koplak ini. 

Aku Ke Jogja

Pada Tanggal itu aku ke jogja dan mengunjungi beberapa tempat wisata terdekat dari tempat penginapanku.
Aku mempunyai beberapa kenalan orang orang jogja.

Walaupun aku tidak pernah bertemu secara langsung, tapi kami sering berkomunikasi by phone.

Dulu waktu temen mamah masih hidup, mamah sama kaka sering banget berkunjung ke jogja.
Sedangkan aku yang waktu itu masih belia tidak pernah diajak.
Hingga dewasa aku belum pernah menginjakkan kakiku dijogja.
Baru kali ini aku dateng ke jogja.

Beberapa waktu lalu pun aku pernah dapet panggilan dari hotel karma andara .
Aku mendapatkan voucher menginap gratis. Namun aku disuruh ngambil vouchernya langsung ke karma andara di jogja.
Bahkan mereka pun berjanji akan mengganti ongkos ke jogja senilai 200ribu.
Namun aku mengurungkan niatku untuk mengambil voucher tersebut karena selain iming iming voucher, mereka mengharuskan saya mengikuti seminar dan survei . dan pastinya akan ada kelanjutannya. 

Missal bisnis property atau apapun itulah. Aku tidak berminat atas semua itu. Karena sudah terlalu banyak pekerjaan yang aku handle namun tak kunjung berkembang.
Lagipula, voucher itu hanya bisa digunakan jika kita berlibur Bersama suami dan juga anak anak. Itu gak akan seru buat aku.
Karena suami aku ribed. Jadi serasa seperti inem aja gituh kalo jalan jalan sekeluarga. Pulang pulang pasti ribut doang, bukannya Bahagia, ceria, tenang.

Makannya aku gak ambil voucher itu. Karena vouchernya Cuma voucher menginap di bali , jogja, atau dimanapun selama ditempat wisata itu ada penginapan karma andara.
 
Kamu tau gak, bahwa karma andara itu gak ada lho di situs situs kaya Traveloka dan sejenisnya. Kamu tau kenapa?
Karena system mereka pake system member get member sepertinya. Sepertinya yah… karena ada harga member atau apapun itulah.
 
Ekh kok jadi cerita karma andara sih. Duh… mana gak di endorse lagi. Hehehe…
Gak papa lah berbagi cerita. Ya kan.
Oke balik lagi ke cerita di jogja yah…
Jadi… selama dijogja, aku menghubungi teman yang ada di jogja.
Yang bisa di ajak ketemuan Cuma dua orang cowok ini aja. Lebih tepatnya bapak bapak sih ya, tapi biar ceritanya gak kaku, jadi aku sebut dia cowo dan aku cewe. Okeh
 
Dua cowo ini sebut saja Namanya bowo and Bambang. Kami bertemu. … kami bercanda, kami membuat grup BDB (bowo dwi Bambang)

Entah untuk apa kami membuat grup yang isinya Cuma 3 orang. Gak jelas kan. hahaha
Kami memang belum pernah bertemu sebelumnya. Tapi rasanya seperti ketemu teman lama, yang udah lamaaa banget gak ketemu.

Saat ini kami masing masing sudah berkeluarga. Tapi saat kita bertemu, seakan tak ada beban keluarga yang kami pikul. Kita bercanda bak seorang yang bebas.
Sepertinya leluhur kami pernah bertiga seperti ini dan leluhur kami bereinkarnasi ke diri kami. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin kami bisa seakrab ini.
Kami belum pernah bertemu sebelumnya, dan gak ada silsilah keluarga juga diantara kami.
 
Kami foto foto, selfie selfie… , ngobrol ngobrol. Setelah dirasa sudah cukup lama dan mereka pun masih punya kerjaan lainnya, kebersamaan kami usai hari itu.
Aku pulang ke penginpan diantaar oleh Bambang yang kebetulan dia akan pergi ke arah yang sama.
Hari berikutnya aku, jalan jalan sama bowo. Pake motor pastinya yah. Karena kalo jalan kaki lumayan menguras keringat.
Bowo menjemputku ke tempat penginapan. Senyumnya sumringah, gak seperti biasanya. Biasanya dia kalem.



Bambang menelponku,
Mau jalan jalan gak hari ini?

Aku menjawab
Iya ini mau otw sama bowo.

Yah… keduluan ama si kamfreet.
Haaahaaahaaa… kualat tar lo ngatain sohiblu kamfreet…

Ya….. bowo dan Bambang adalah sahabat karib yang deket banget tapi kaya tom and jerry.

Mana aku mau ngomong sama bowo.
Mas… ini Bambang mau ngomong sama kamu.

Opo mbang?
Mulio… balio … anakmu rewel.

Huh.. opo sih. …
Aku tak jalan jalan sik mbe dwi.

Loss
Kemudian bowo, memberikan ponselku padaku lagi.

Ya udah aku tak jalan dulu yam bang. Dadah…

Aku mengucapkan dadah sambil tertawa.
Ku pikir, agak aneh juga mereka telponan cuma kaya gitu. 

Aku nanya ke bowo.
Udah mas? 
Kaya gitu doang telponannya?
Hooh. Lha terus piye.
Aneh. Kataku.

Kami pun otw keliling kota jogja. Gak semuanya sih… coz bensin and uang kita terbatas. Hehehehe

Gerak gerik bowo ini lho , kaya orang lagi jatuh cinta. 

Apa jangan jangan dia jatuh cinta sama gue?
Ah gila… kita kan udah pada berumah tangga masing masing. Atau memang reinkarnasi kami atau mbah buyut kami pernah pacaran sebelumnya?

Ah… aku menepis pikiran gila itu.
Aku gak mau persahabatn kita rusak gara gara itu. Tapi gapa juga sih hahaha.
Hari mulai petang, Bowo mengantarku pulang ke penginapan. Ponselnya berdering
“ iyo, aku arep mulih iki” cakapnya. Sepertinya itu panggilan dari nyonya besarnya untuk segera pulang.

“mmm, sayang…aku mulih sek yo, udah ditunggu ama nyonyah. Besok aku agak sibuk jd gak bisa nemenin kamu lagi. Tar tak suruh Bambang buat nemenin kamu. “ kata Bowo

Ekh, apa dia bilang? Sayang??? , tuh kan apa aku bilang… Bowo itu jatuh cinta sama aku. Kok tiba tiba manggil sayang.
Aku menjawab ucapan Bowo begini” Kalo aku sama Bambang tar kamu cemburu, nuduh nuduh yang enggak enggak lagi. “ jawabku sambil ketawa

“ Ya wajarlah aku cemburu. Kalo gak mau dicemburuin yo diem ae disini dipenginapan ga usah kemana mana. Emang kamu mau? Liburan ke jogja Cuma numpang tidur di penginapan? “

Ya enggak mau lah mas, rugi uang rugi waktu lah. Oke deh besok aku minta temenin Bambang.

Singkat cerita malam telah berlalu dan sinar Mentari mulai menyinari dunia ini. Menghirup udara pagi di Jogja dengan suasana liburan rasanya menenangkan pikiran. Sebenernya lebih sejuk dirumah sendiri sih, tapi kalau dirumah sendiri isi kepala udah kerjaan aja yg dipikirin.
Aku melihat ponselku tak ada chat maupun panggilan sama sekali. Aku menelpon Bambang gak diangkat. 

Setelah 1 jam menunggu Bambang dateng.
“Hayuk” katanya sambil mrenges
“ aku durung adus mbang, hehe”
“ astaghfirullah, mau tak mandiin?”
Aku pura pura menelpon bowo “ halo mas, ki koncomu….” Ekh malah langsung direbut hapenya sama Bambang
Oalah.. kutukupret, ngapusi, cepetan mandi, keburu siang panas.

“Hahaha… “ aku hanya tertawa kemudian masuk untuk mandi dan siap siap. Belum juga selesai dandan, Bambang udah ngeluyur masuk dan rebahan di kasur. Terus aku ngomong "ngapain sih mbang"
"Cuman Rebahan doang ,ngeluh boyok. Emang kenapa ? gak boleh? Atau mau ikut rebahan di sini samping aku?" Kata Bambang menggoda.

Untung saja aku udah selesai mandinya dan lagi dandan jadi Bambang nggak ngelihat aku pakai handuk tadi . Baru saja berapa menit Bambang rebahan, aku sudah selesai berdandan. Kemudian aku menarik tangan Bambang sambil berkata "ayo mbang cepetan udah siang nih panas tau" 
"Iya sayang " jawab Bambang makin merayu. 

Kami jalan-jalan mengelilingi kota Jogja ke sana kemari ke sana kemari hingga kami hampir saja lupa waktu. Bambang pun sampai nggak nyari duit hal itu. Mungkin dia masih punya banyak tabungan jadi dia istirahat narik hari itu.
Aku tidak terlalu memperdulikannya karena aku tahu bukan hanya itu pekerjaannya.

Sebelum balik ke penginapan kami mampir dulu ke warung bakso membeli bakso 2 bungkus untuk dimakan nanti di penginapan. Sesampainya di penginapan kami berdua langsung melahap bakso itu. Baksonya rasanya enak aku menghabiskannya duluan dan Bambang hampir tersedak baksonya mungkin karena pertanyaanku yang mengagetkannya.

 "Bambang kamu nggak narik istrimu ntar nggak marah?"

"Yo mesti mencak-mencak. Engko mesti ono perang dunia ke-3 ke-4 dan ke-5."

"Maafin aku ya bang gara-gara aku kamu berada di situasi peperangan.hahaha. makasih banyak loh"

"Yah santai aja kan kamu jarang-jarang ke sininya"

"Aku masih ada waktu satu hari lagi loh mbang, besok temani aku lagi ya ke tempat yang belum aku singgahi."ajakku

"Oke tapi entar kamu yang nyusulin ke rumahku ya. Pasti besok ada perang dunia jadi ntar kamu bantu aku keluar dari situasi peperangan oke?"

"Oke sih. Tapi istrimu?"
" Udah biarin ,udah biasa dia ngoceh." 

Adzan maghrib berkumandang, waktunya Bambang pulang. Namun sebelum pulang aku ajak dia buat sholat berjamaah dulu. Setelah Bambang pergi aku melanjutkan aktifitas seperti bersih bersih badan dan penginapan. 

Semalaman aku menulis pengalamanku selama dijogja di buku diary. Aku menulisnya sambil senyum-senyum kadang juga sambil tertawa ada banyak kenangan-kenangan lucu dan aneh sama mereka berdua. 

Keesokan harinya aku menghubungi Bambang namun teleponnya tidak diangkat. Kemudian aku mengirim pesan whatsapp dan Bambang langsung mengirim pesan sharelok . 

Sesampainya di rumah Bambang benar ada suara wanita yang sedang ngomel-ngomel mungkin itu istrinya aku denger denger kok yang ngoceh-ngocehnya itu banget ya bikin aku geregetan akhirnya aku mengetuk pintu tok tok tok "assalamualaikum"
" siapa?" 
" aku temennya Bambang"
 tanpa sopan santun wanita itu langsung berkata "
temen apa selingkuhan?"

 aku jawab " sejauh sih masih temen tapi kalau kamu menuduhku selingkuh dengan Bambang ya mungkin akan aku selingkuhin, atau tukeran suami aja gimana ,mau nggak?. Suamiku juga Rajin kerja loh. Nggak kayak Bambang demi temennya yang jauh ini dia bela-belain nggak kerja sehari."

"Gimana mbak tawaranku menarik kan?"
"Kamu ini datang-datang bikin aku tambah emosi tahu nggak" sungut istri Bambang .
Aku bergegas menghampiri Bambang
"Aktifkan grab now sekarang, gak banyak waktu buat bertengkar sama istrimu. Nih uang sewanya aku kasih istrimu yang matre ini ya."

"Ekh, aku ini nggak matre ya. Aku hanya menuntut suamiku menafkahiku setiap hari dan itu adalah kewajibannya"
"Yaelah Mbak emang kamu masih kurang banyak ya duitnya ?suamimu itu kan punya saham gede di PT.BoNas "

"Apaan? Yang aku tau dia cuma ojol" kata istri Bambang. 

" Mbang, gini nih kalo Lo ngasih makan hasil dr PT.BoNas. mulut istrimu jadi kek gini. "
"Mbak udah ya mbak aku nggak punya waktu banyak, besok aku udah harus pulang lagi jadi hari ini aku booking suami kamu dulu ya? Dan duitnya udah aku kasih kalau mau lanjut ngomel, ngomel-ngomel deh sama tembok sana". Malam Yang Menakutkan

 Bambang pun bersiap-siap untuk pergi denganku tanpa menghiraukan lagi istrinya yang sedang ngomel-ngomel. 

"Makasih loh beb tadi kamu udah  menyelamatkanku dari situasi peperangan". Kata Bambang.
"Sama-sama sih bang lagian aku kan juga butuh kamu"
"Kamu tahu nggak aku tuh bahagia banget bisa nganterin kamu ke sana kemari ke sana kemari. Rasanya seperti  sedang kencan kita ini yah"
"Apaan sih mbang?" Jawabku tersipu malu.

Rasanya lebih seru jalan-jalan sama Bambang deh daripada sama Bowo. Kalau sama Bambang tanganku tuh digandeng kemana-mana dijagain. kalau sama Bowo mah gitu lah .

Besok harinya aku pulang. Bowo yang mengantarku ke stasiun kereta. Raut wajahnya terlihat sedih. Terlihat dari jauh Bambang datang sambil teriak-teriak memanggil namaku. Dia bilang tunggu dulu "peluk dulu dong peluk perpisahan" Bambang pun memelukku.
Bowo menarik tanganku dan mengantarku ke tempat duduk di dalam kereta. Dia tidak mengucapkan selamat berpisah atau selamat tinggal, dia hanya bilang "hati-hati di jalan ya" sambil mencium keningku. 

Kereta akan segera jalan dan Bowo pun keluar menghampiri Bambang. Sepertinya mereka tidak berantem kok. Aku lihat dari kejauhan mereka berjalan berdampingan keluar stasiun. 

Selama perjalanan aku hanya memandangi pemandangan dari jendela kereta sambil mendengarkan musik yang aku setel dari handphone. Sambil memandang pemandangan aku teringat akan kenangan kemarin bersama mereka berdua, rasanya seru sekali. 

Ceritaku di Jogja yang singkat itu dan penuh kenangan selesai.

Terima kasih telah membaca cerpen ini. Nama-nama dari tokoh di cerpen ini adalah nyata namun ceritanya hanya fiksi belaka . 

0 Comments

Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI

© Copyright 2024 - Dwi Ratna Susanti All Right Reserved