Iklan

Trending Today

5 Jam Tanpa Internet di Dalam Bus



Kala itu aku sedang melakukan perjalanan bisnis bersama  suamiku. Aku duduk disamping jendela. 

Tak ada gawai untuk aku mainkan. Saat itu handphone ku kehabisan kuota. Aku udah nyari orang jualan pulsa ataupun kuota tapi hasilnya nihil. 

Di toko A bilang, jaringan sedang erorr. Toko B bilang saldo lagi habis Toko C bilang udah ga jualan lagih. Beberapa toko telah aku singgahi dan tanyai. Namun hasilnya tetap nihil.

Kemudian aku dan suami mulai debat . Lebih tepatnya ribut sih 😁. Entah bahas masalah apa saat itu. 

Rasanya hidup tanpa gawai digenggaman itu agak aneh. Kayak ada yang kurang aja gitu. Kayak merasa sepi ditengah keramaian.

Mencari Hotspots Gratis

Tepat sebelum bus datang, suamiku meminta tolong kepada seseorang untuk mengaktifkan hotspotnya kemudian akan disambungkan ke hapeku. 
Baru saja aku mau mulai mengisi kuota lewat hapeku, tiba tiba bus datang dan kami secepatnya disuruh naik. Alhasil aku tidak jadi ngisi pulsa handphone. 
Ak hanya bisa bilang, makasih ya mas gak jadi . baru mau ngisi ni mobil dah  Dateng hehehe . 

Kami pun menaiki bus tersebut. Kami duduk sesuai nomor bangku yang tertera di tiket. 

Mobil melaju menuju tempat penjemputan penumpang yang kedua. 
Mereka sangat riuh rebutan bangku. Padahal nomor bangku sudah tertera dan mereka asal duduk aja. Yang terjadi mereka saling berebut tempat duduk. 
Pemandangan yang sangat riuh saat itu. 

Aku Duduk di sebelah jendela sambil memandangi pemandangan yang gelap gulita. Hanya ada bayangan pohon pohon yang tinggi serta mobil mobil yang melaju kencang. 

Senyum itu Sedekah

Saat mobil berhenti karena lampu merah, di seberang jalan juga aku lihat dari balik jendela mobil, motor dan mobil sedang berhenti juga. 

Aku memandangi mereka. Ada beberapa pengendara yang memandangi bus yang aku tumpangi. Aku tersenyum melihat pemandangan seperti itu. 
Ada seorang pengendara yang ikut tersenyum melihat aku tersenyum. Dia salah satu pengendara yang tidak memakai masker, jadi aku bisa melihat senyumnya. 

Aku tertawa, apakah senyumku Sangat manis, hingga orang tadi yg tadinya mukanya kusut karena macet jadi tersenyum bersemangat dan melajukan motornya dengan senyumnya yang merekah. 
Aku merasa aku telah bersedekah sebuah senyuman. Sedekah diam diam. Bolehkah sedekah diam diam? 

Entahlah. Tapi aku pernah dengar bahwa senyum adalah sedekah.

Bus kembali melaju kencang. Beberapa saat aku tertidur kemudian terbangun. Saat terbangun aku hanya bisa memandangi jendela dan melihat suasana malam hari dijalanan. 

0 Comments

Dapatkan Update Pilihan dan Terbaru Setiap hari dari Ratna Susanti. Temukan kami di Google News, caranya klik DI SINI

© Copyright 2024 - Dwi Ratna Susanti All Right Reserved